Sabtu, 13 Agustus 2022

Buku Informatika

 

ELEMEN DAN CAPAIAN PEMBELAJARANπŸ˜ƒ


Berpikir komputasional (BK)

Pada akhir fase E, peserta didik mampu menerapkan strategi algoritmik standar untuk menghasilkan beberapa solusi persoalan dengan data diskrit bervolume tidak kecil pada kehidupan sehari-hari maupun implementasinya dalam program komputer.


Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)

Pada akhir fase E, peserta didik mampu memanfaatkan berbagai aplikasi secara bersamaan dan optimal untuk berkomunikasi, mencari sumber data yang akan diolah menjadi informasi, baik di dunia nyata maupun di internet, serta mahir menggunakan fitur lanjut aplikasi perkantoran (pengolah kata, angka, dan presentasi) beserta otomasinya untuk mengintegrasikan dan menyajikan konten aplikasi dalam berbagai representasi yang memudahkan analisis dan interpretasi konten tersebut.


Sistem komputasi (SK)

Pada akhir fase E, peserta didik mampu memahami peran sistem operasi dan mekanisme internal yang terjadi pada interaksi antara perangkat keras, perangkat lunak, dan pengguna.


Jaringan Komputer dan Internet (JKI)

Pada akhir fase E, peserta didik mampu menerapkan konektivitas jaringan lokal, komunikasi data via ponsel, konektivitas internet melalui jaringan kabel dan nirkabel (bluetooth, wifi, internet), enkripsi untuk memproteksi data pada saat melakukan penyambungan perangkat ke jaringan lokal maupun internet yang tersedia.


Analisis data (AD)

Pada akhir fase E, peserta didik mampu memahami aspek privasi dan keamanan data, mengumpulkan data secara otomatis dari berbagai sumber data, memodelkan data berbagai bidang, menerapkan siklus pengolahan data (pengumpulan, pengolahan, visualisasi, analisis, interpretasi, dan publikasi) dengan menggunakan perkakas TIK yang sesuai, serta menerapkan strategi pengelolaan data yang tepat guna dengan mempertimbangkan volume dan kompleksitasnya.


Algoritma dan Pemrograman (AP)

Pada akhir fase E, peserta didik mampu menerapkan praktik baik konsep pemrograman prosedural dalam salah satu bahasa pemrograman prosedural dan mampu mengembangkan program yang terstruktur dalam notasi algoritma atau notasi lain, berdasarkan strategi algoritmik yang tepat.


Dampak Sosial Informatika (DSI)

Pada akhir fase E, peserta didik mampu memahami sejarah perkembangan komputer dan tokoh-tokohnya, memahami hak kekayaan intelektual, lisensi, aspek teknis, hukum, ekonomi, lingkungan, dan sosial dari produk TIK, memahami berbagai bidang studi dan profesi bidang Informatika serta peran Informatika pada bidang lain.


Praktik Lintas Bidang (PLB)

Pada akhir fase E, peserta didik mampu bergotong royong dalam tim inklusif untuk mengerjakan projek bertema Informatika dengan mengidentifikasi persoalan, merancang, mengimplementasi, menguji, dan menyempurnakan program komputer didasari strategi algoritma yang sesuai sebagai solusi persoalan masyarakat serta mengomunikasikan produk, proses pengembangan dan manfaatnya bagi masyarakat secara lisan maupun tertulis.

Jumat, 12 Agustus 2022

TENTANG INFORMATIKA

Rasional

Mengapa logika penting diajarkan? Berpikir/pemikiran komputasi merupakan suatu teknik pemecahan masalah yang sangat luas wilayah penerapannya, bukan hanya untuk menyelesaikan masalah seputar ilmu komputer saja, melainkan juga untuk menyelesaikan berbagai masalah di dalam pekerjaan yang terkait kompetensi keahliannya dan bahkan pada kehidupan sehari-hari. Logika dimaksud adalah logika pemikiran komputasional (computational thinking) atau logika komputasi yang merupakan suatu cara berpikir yang memungkinkan untuk menguraikan suatu masalah menjadi beberapa bagian yang lebih kecil dan sederhana, menemukan pola dalam dan masalah tersebut, serta menyusun langkah-langkah solusi mengatasi masalah. Logika komputasi dapat diberikan sejak jenjang sekolah dasar dan menengah hal ini diharapkan menjadi bekal siswa di SMK nantinya untuk memecahkan permasalahan-permasalahan yang dihadapi. Dengan menerapkan Logika Komputasi, seorang siswa bisa belajar lebih efisien dan optimal dalam menyelesaikan persoalan-persoalan dalam semua pelajaran, karena terbiasa mencari solusi optimal, dan membentuk pola solusi yang akan mempercepat melakukan penyelesaian suatu masalah (problem solving). Berdasarkan beberapa literatur logika simbolik menjadi dasar logika komputasi, tetapi logika simbolik (symbolic logic) telah menjadi cabang matematika yang sebagian besar telah hilang hubungan dengan akarnya penalaran manusia (Kowalski, 2011). Logika komputasi yang digunakan dalam Artificial Intelligence (AI) juga menggunakan notasi matematika (Paulson, 2018) yang memfasilitasi implementasi pada komputer namun mengaburkan relevansinya dengan pemikiran manusia. Logika komputasi seyogyanya tidak hanya digunakan yang bertujuan untuk mengembangkan program-program komputer, tetapi meningkatkan kecerdasan mereka sendiri, meningkatkan pemikiran manusia sehingga meningkatkan perilaku. Berdasarkan literatur diatas maka dapat disimpulkan bahwa logika komputasi yaitu metode pemecahan masalah untuk menemukan solusi dengan menggunakan pendekatan algoritma komputasi, dan direpresentasikan dalam bentuk yang dapat dibuktikan secara efektif melalui perangkat pengolah informasi. Penerapan profil pelajar pancasila pada era digitalisasi industri membuat logika komputasi ini sangat penting untuk diadaptasi ke dalam mata pelajaran di SMK. Profil pelajar dengan sifat berkebinekaan global, gotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif di era digitalisasi industri harus diperkuat dengan kemampuan seorang siswa dalam menyelesaikan permasalahan yang muncul akibat disrupsi teknologi di dunia industri, dan profil pelajar pancasila menjadi tumpuan pengembangan mata pelajaran ini. Dengan demikian maka definisi dari Informatika dapat diartikan suatu metode pemecahan masalah untuk menemukan solusi menggunakan algoritma komputasi, dan direpresentasikan dalam bentuk yang dapat dibuktikan secara efektif melalui perangkat pengolah informasi dalam mendukung transformasi menuju digitalisasi industri. Melihat teknologi yang terus berkembang secara eksponensial menciptakan disruptive industri yang mengarah pada digitalisasi dan otomatisasi. International Society for Technology in Education (ISTE) telah memasukan computational thinker sebagai salah satu standar yang harus dimiliki siswa dalam menghadapi era digitalisasi industri. Mempelajari Informatika dapat membantu guru dan siswa mengembangkan keterampilan konseptual dan analitis, serta pemahaman teoritis yang lebih dalam dalam rangka membangun dasar penalaran berbantuan komputer untuk berpikir logis dan sistematis.


Tujuan Belajar Informatika

Tujuan Pembelajaran (TP) merupakan deskripsi pencapaian tiga aspek kompetensi yakni pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperoleh peserta didik dalam satu atau lebih kegiatan pembelajaran, disusun secara kronologis berdasarkan urutan pembelajaran dari waktu ke waktu yang menjadi prasyarat menuju CP. Mengingat jam pelajaran untuk mata pelajaran Informatika adalah 4 jam per minggu maka tujuan Pembelajaran tiap elemen mata pelajaran Informatika yang dipelajari pada kelas X dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Berpikir Komputasional (BK) 2. Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) 3. Sistem Komputasi (SK) 4. Jaringan Komputer dan Internet (JKI) 5. Analisis data (AD) 6. Algoritma dan Pemrograman (AP) 7. Dampak Sosial Informatika (DSI)
8. Praktik Lintas Bidang (PLB)



Karakteristik Pelajaran Informatika

Mata pelajaran Informatika membekali peserta didik dengan pemahaman dasar pekerjaan yang menggunakan komputer guna mengaktualisasi perencanaan, desain, administrasi, jaringan, aplikasi dan keamanan.
Pada awal pembelajaran peserta didik dikenalkan pada lapangan kerja, jabatan kerja setelah lulus dari program keahlian di satuan pendidikan dan konsentrasi yang dapat dipelajari pada kelas XI dan XII untuk menumbuhkan passion (motivasi), vision (visi), imajinasi, dan kreativitas melalui: Mendidik siswa berpikir logis, terstruktur, dan sistematis.
1. Mempersiapkan siswa sebagai bagian dari warga digital (digital citizen) 2. Mempersiapkan siswa dalam menghadapi digitalisasi industri. 3. Mendidik siswa menemukan solusi dalam langkah algoritmis. 4. Mendidik siswa berkolaborasi dalam menyelesaikan suatu masalah.